Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Marketing 3.0 (bahan materi ajar)

  Marketing 3.0 berada pada era yang dipicu oleh nilai-nilai ( values driven ). Pemasar tidak meperlakukan orang semata-mata sebagai konsumen, namun melakukan pendekatan dengan memandang mereka sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pikiran, hati, dan spirit. Semakin banyak konsumen yang berusaha mencari solusi terhadap kegelisahan mereka untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Dalam dunia yang penuh dengan kebingungan, konsumen mencari perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam mereka dalam bidang sosial, ekonomi, dan keadilan lingkungan pada visi, misi dan nilai-nilainya. Dalam produk dan jasa yang dipilihnya, konsumen tidak hanya mencari pemenuhan fungsional dan emosional namun juga pemenuhan spirit. Seperti hanlnya Marketing 2.0 yang berorientasi pada konsumen, Marketing 3.0 pun berusaha memenuhi kebutuhan konsumen. Namun, perusahaan yang mempraktikkan Marketing 3.0 memiliki visi, misi dan nilai-nilai yang lebih besar untuk dikontribusikan pada dunia; perusahaan beru...

Marketing 2.0: Pengertian dan Strategi (materi bahan ajar)

  Seluruh sistem dalam dunia terus berkembang seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, termasuk sistem Marketing. Pada tahun 1990, perekonomian Amerika mulai menurun. Hal ini menyebabkan berkurangnya daya beli customer dan perputaran ekonomi negara. Sedangkan, perusahaan masih menggunakan konsep Marketing 1.0 yang di mana perusahaan masih terus fokus ke produknya. Penggunaan strategi 4P  (Produk, Price, Place, dan Promotion)  yang tidak melihat kebutuhan pasar sesungguhnya mengakibatkan penumpukan produk yang akhirnya mengancam ekonomi perusahaan. Maka dari itu, Robert F. Lauterborn mulai memperkenalkan konsep marketing terbaru pada tahun 1990-an untuk menyelamatkan ekonomi perusahaan.  Konsep Marketing 2.0 atau yang juga disebut  “Customer Centric Era”   berfokus  pada produk dan kebutuhan konsumen. Dalam konsep ini, perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara pasti agar produk terjual dengan maksimal dan konsumen tidak b...

Marketing 1.0: Pengertian dan Strategi (bahan materi ajar)

   Marketing menjadi salah satu hal terpenting bagi sebuah bisnis. Marketing sendiri merupakan cara pemasaran produk ke khalayak umum untuk mendatangkan   customer . Artinya,   customer   akan membeli produk Anda karena sudah mengetahui produk tersebut.  Setiap konsep Marketing mempunyai strategi dan target khusus untuk memperkenalkan produknya dan menarik perhatian customer. Dalam konsep era pertama Marketing, perusahaan ataupun pebisnis menaruh fokus terhadap produknya atau biasa disebut " Product Centric Era ". Untuk menjual produknya, konsep marketing yang muncul di saat perekonomian Amerika dalam keadaan sangat baik pada tahun 1960-an ini menggunakan strategi  4P, yaitu  Product, Price, Place,  dan  Promotion.  Contoh bisnis yang menggunakan strategi Marketing 1.0 adalah Warmindo (Warung Makan Indomie) yang kerap Anda lihat di mana pun, mulai dari depan kompleks hingga di samping kampus. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai...

Ciri iklan baik dan benar

Gambar
 

Contoh Kode Standardisasi Produk Di Berbagai Negara

Contoh Kode Standardisasi Produk Di Berbagai Negara Secara internasional diberlakukan standar/norma internasional untuk seluruh dunia yakni ISO (International Standard Organization)/ International Organization for Standardization. Contoh-contoh standarisasi/normalisasi misalnya: DIN  (Deutsches Institut für Normung)/German institute for standardization, standar Negara Jerman. JIS  (Japanese Industrial Standard), standar Negara Jepang. BS  (British Standars), standar Negara Inggris. EN  (Euronorm/European Standard), standar Negara Eropa AISI  (American Iron and Steel Institute),standar Negara Amerika. ASTM  (American Society for Testing Materials), Standar Pengujian Material dari Asosiasi Amerika. SNI  (Standard Nasional Indonesia), standar Negara Indonesia. NEN  (Nederland Engineering Norm), standar Negeri Belanda. Sumber: https://www.steelindopersada.com/2011/05/standarisasi-baja-aisi-din-jis.html 

Nama Organisasi, Logo, Singkatan dan Negara Standar Internasional

Gambar
  Standar Internasional Organisasi: International Organization for Standardization Tipe Org.: Badan Standardisasi Negara: Internasional Standar: ISO 15779:2011 Deskripsi: Condensed Aerosol Fire Extinguishing Systems Requirements Organisasi: Underwriters Laboratories Tipe Org.: Badan Standardisasi Negara: Amerika Serikat, Benua Amerika Standar: UL: 2775 Deskripsi: Standard for Fixed Condensed Aerosol Extinguishing System Units Organisasi: European Committee for Standardization Tipe Org.: Badan Standardisasi Negara: Uni Eropa Standar: EN 15276-1 & EN 15276-2 Deskripsi: Fixed Fire Fighting Systems: Condensed Aerosol Extinguishing Systems Organisasi: International Maritime Organization Tipe Org.: Badan Standardisasi Negara: Perserikatan Bangsa-Bangsa Standar: IMO: MSC.1/Circ.1270 Deskripsi: Revised Guidelines for Approval of Fixed Aerosol Fire Extinguishing Systems Organisasi: National Fire Protection Association Tipe Org.: Asosiasi Perdagangan & Badan Standardisasi Negara: Ame...

Standar Produk SNI

Standar SNI (Standar Nasional Indonesia) A. Pengertian SNI SNI adalah standar yang berlaku secara nasional di negara Indonesia, disusun dan dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional). Standar ini ditetapkan oleh pemerintah untuk diterapkan pada berbagai hasil produksi yang dibuat oleh masyarakat Indonesia, baik produksi perorangan maupun sebuah organisasi atau perusahaan.   Secara umum SNI bersifat sukarela, namun  wajib bagi beberapa produk sebagaimana yang disebutkan pada “Peraturan Menteri Perdagangan No.72/M-DAG/PER/9/2015”. B. Produk Apa Saja yang Wajib Memiliki Sertifikasi Produk SNI? Penasaran produk apa saja yang wajib memiliki sertifikasi produk SNI? Simak daftar produk wajib SNI berikut serta alasan pentingnya sertifikasi. Tidak semua produk komersial yang beredar di pasaran wajib berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia). Bahkan, terdapat beberapa barang konsumsi yang belum dibuat standarnya oleh BSN (Badan Standardisasi Na...